Selasa, 22 Februari 2011

Sistem Akuntansi Belanda

Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Inggris dan Amerika Serikat telah memengaruhi akuntansi Belanda sama seperti negara-negara Eropa Kontinental lainnya.


Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan. Belanda juga menjadi tempat bagi beberapa perusahaan multinasional terbesar di dunia, seperti Philips, Royal Dutch/Shell dan Unilever.


Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam UE yang akan terjadi. Provisi utama Undang-undang tahun 1970 tersebut, yaitu :

1. Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama suatu tahun, dan seluruh pos di dalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara memadai.

2. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi dapat diterima oleh kalangan usaha).

3. Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan.

4. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya.

5. Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.


Dewan Pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima (bukan diterima) secara umum. Dewan tersebut memiliki anggota yang berasal dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu :

1. Penyusun laporan keuangan (perusahaan)

2. Pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)

3. Auditor laporan keuangan (Institusi Akuntan Terdaftar Belanda atau NivRA)


Dewan tersebut merupakan organisasi swasta dan didanai melalui hibah dari kalangan usaha dan NivRA. Kamar Perusahaan, yaitu pengadilan khusus yang berhubungan dengan Pengadilan Tinggi Amsterdam, memiliki karakter unik sistem Belanda untuk mendorong kesesuaian dengan ketentuan akuntansi. Kamar Perusahaan terdiri dari tiga hakim dan dua akuntan ahli, dan tidak menggunakan juri. Keputusan Kamar Perusahaan dapat menimbulkan perubahan dalam laporan keuangan atau berbagai jenis hukuman.


Auditing di Belanda merupakan profesi yang mengatur diri sendiri. Badan pengaturnya adalah Institusi Akuntan Terdaftar Belanda (NivRA), yang memiliki sekitar 13.00 anggota. NivRA memiliki otonomi penuh dalam penentuan standar audit dan kode etik profesional yang kuat memiliki status wajib.


Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan wajib disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus terdiri dari :

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi

3. Catatan-catatan

4. Laporan Direksi

5. Informasi lain yang direkomendasikan


Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya. Catatan laporan keuangan harus menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam penilaian dan penetapan hasil dan alasan-alasan di balik setiap perusahaan akuntansi yang dilakukan. Laporan direksi mengevaluasi posisi keuangan pada tanggal neraca dan kinerja selama tahun keuangan.


Laporan keuangan tahunan harus disajikan baik berdasarkan induk perusahaan saja maupun konsolidasi. Perusahaan-perusahaan Belanda pun diperbolehkan untuk menyusun laporan keuangan dengan menggunakan IFRS atau GAAP AS selain standar akuntansi Belanda.


Pengukuran Akuntansi

Dasar penilaian yang dipakai adalah historical cost, dan intangible assets pun harus dinilai berdasarkan historical cost. Depresiasi biasanya berdasarkan garis lurus dan diterapkan untuk semua aset kecuali bangunan, tanah tidak harus depresiasi. Metode LOCOM dipakai untuk menilai persediaan. Pasar disini ditafsirkan sebagai net realizable value, sama dengan Inggris. Metode FIFO dan weighted-average adalah metode yang paling banyak dipakai dalam menentukan cost, meskipun LIFO juga diizinkan.



Sumber :
Choi, Frederick D. S. dan Meek, Gary K. 2005. Akuntansi Internasional. Jakarta: Salemba Empat
Suwardi, M.Sc. , Drs. Eko.2000.Akuntansi Internasional.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar