Senin, 28 Maret 2011

Isi Standar No.52

Standar No.52 mengakui bahwa baik sudut pandang induk perusahaan dan anak perusahaan merupakan kerangka dasar pelaporan yang sah, oleh karena itu aturan translasi dirancang untuk :

1. Mencerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasi, hasil dan hubungan keuangan yang diukur dalam mata uang primer (utama) yang digunakan oleh setiap entitas konsolidasi melakukan kegiatan usahanya.

2. Memberikan informasi yang secara umum sesuai dengan ekspektasi pengaruh ekonomi dari perubahan kurs nilai tukar terhadap arus kas dan ekuitas suatu perusahaan.

Translasi Apabila Mata Uang Lokal Merupakan Mata Uang Fungsional

Jika mata uang fungsional merupakan mata uang asing yang digunakan dalam catatan entitas asing, laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dolar dengan menggunakan metode kurs kini. Keuntungan atau kerugian translasi yang timbul diungkapkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas konsolidasi. Hal ini untuk mempertahankan rasio laporan keuangan jika dihitung dari laporan ekuangan dalam mata uang lokal. Prosedur kurs kini yang digunakan, yaitu :

1. Seluruh aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan kurs nilai tukar per tanggal neraca, akun modal ditranslasikan berdasarkan kurs historis.

2. Pendapatan dan beban ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal transaksi, meskipun kurs rata-rata tertimbang dapat digunakan untuk kepraktisan.

3. Keuntungan dan kerugian translasi tersebut dilaporkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas pemegang saham konsolidasi. Penyesuaian nilai tukar ini tidak akan masuk ke dalam laporan laba rugi hingga operasi luar negeri tersebut dijual atau nilai investasinya dianggap telah hilang secara permanen.

Translasi Apabila Dollar AS Merupakan Mata Uang Fungsional

Laporan keuangan dalam mata uang asing diukur ulang ke dalam dollar dengan menggunakan metode temporal. Seluruh keuntungan dan kerugian translasi yang berasal dari proses translasi dimasukkan dalam penentuan laba periode berjalan, yaitu dimana secara khusus :

1. Aktiva dan kewajiban moneter dan aktiva nonmoneter yang dinilai berdasarkan harga pasar terkini ditranslasikan dengan kurs nilai tukar per tanggal laporan keuangan, pos nonmoneter lainnya dan akun modal ditranslasikan berdasarkan kurs historis.

2. Pendapatan dan beban ditranslasikan berdasarkan rata-rata kurs nilai tukar selama periode berjalan.

3. Keuntungan dan kerugian ditranslasikan tercermin dalam laba periode berjalan.

Translasi Apabila Mata Uang Asing Merupakan Mata Uang Fungsional

Laporan keuangan pertama-pertama disajikan ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode temporal) kemudian ditranslasikan ke dalam dollar AS dengan menggunakan metode kurs kini.

Pengecualian metode kurs kini adalah untuk anak peruasahaan yang berlokasi di tempat-tempat yang memiliki inflasi selama 3 tahun berturut-turut sebelumnya yang melebihi 100%. Dalam kondisi hiperinflasi seperti itu, nilai dollar dianggap sebagai mata uang fungsional, sehingga menggunakan metode temporal.

Sumber :

Choi, Frederick D. S. Dan Meek, Gary K. 2005. Akuntansi Internasional. Jakarta: Salemba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar